Nalar Arab dalam sudut pandang Al jabiri

Pemikiran Islam Klasik(kitab kuning), dari khazanah Islam itu membagi menjadi tiga kategori Keilmuwan. Untuk mengoreksi nalar arab terhadap ilmu-ilmu yang dibahas didalamnya kenapa bangsa arab tidak pernah maju dan selalu ketinggalan didalam pengetahuan pemikiran modernism. Membaca pemikiran-pemikiran islam belakangan.

Al jabiri memiliki pandangan bahwa munculnya pemikiran-pemikiran Arab dan Ilmu-Ilmu  Pengetahuan itu berasal dari 3  Kategori (epistimologi). Tiga pemikiran ini bukan serta merta menjadi landasan berfikir dalam memproduksi untuk pengetahuan atau pemikiran.

Bayani (Tekstual) – Fiqh, Lughah, Kalam

Irfani (Mistisisme) -- Tasawuf

Burhani (Pemikiran Filsafat) --

Perkembangan Ilmu pengetahuan arab ini kecenderungannya dikaitkan dari budaya-budaya yang ada disekitar Arab tersebut, Seperti Romawi dan Yunani Kebudayaan-kebudayaan yang terdapat dalam negara tersebut masuk kedalam dunia Arab yang mengakibatkan munculnya pemikiran-pemikiran baru atau Ilmu pengetahuan. Seperti yang disbut di atas tetapi perkembangan ilmu pengetahunan tersebut berdasarkan daerah. Ak jabiri membagi menjadi dua wilayah

Masriq – Al gozali (tasawuf), Syafi’i (fiqh)

Magrib – Filsafat (rasionalitasnya lebih maju, dan memiliki tradisi yang beda dengan Masriq, juga berdekatan dengan eropa)

Tujuan dari Al Jabari, Agar dunia arab bisa mendapatkan kemajuan dunia Barat, menarik gerbong pemikiran Islam yang tertinggal untuk didoraong maju kedepan agar sejajar dan melampui pemikiran yang ada di dunia barat.

Semua yang didasarkan dari pengertian ketiga pemikiran Al-jabiri itu semua berdasarkan Al-Quran dan Hadist. Dan mengambil dari hal-hal tersebut (teks) itu mengambil Ilmu Pengetahuan, tetapi bisa kita pertanyakan apakah ilmu pengetauan itu lahir dari kita memahami suatu teks, atau kita mengambil Ilmu pengetahuan dari hasil pemikiran kita sendiri.

Al aql siyasatul arobi =  Analisis terhadap negara arab mengenai politik arab yang ada didalam negara tersebut.