Ads Top

Arab Pra Islam



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
 Sebelum membahas sejarah-sejarah peradaban Islam, ada baiknya terlebih dahulu membahas tentang bangsa Arab pra Islam. Sejarah tentang arab pra Islam menggambarkan urutan sejarah yang saling terkait satu sama lain.Bangsa Arab sebelum datangnya Islam sering disebut bangsa jahiliyah yang dianggap tidak manusiawi. Namun disisi lain bangsa Arab pulalah yang telah membesarkan agama islam. Islam pertama kali turun dan berkembang di Arab, perkembangan agama islam hingga saat ini yang kita kenal tidak terlepas dari peran serta bangsa Arab.  Bangsa Arab pra Islam, identik dengan bangsa jahiliah. Bangsa jahiliah dianggap sebagai bangsa yang terbelakang dan tidak manusiawi. Istilah jahiliah, biasanya diartikan sebagai masa kebodohan atau kehidupan barbar. Namun sebenarnya, yang dimaksud jahiliah adalah bahwa ketika itu orang-orang Arab tidak memiliki otoritas hukum, nabi dan kitab suci. Pengertian tersebut mengartikan bahwa, yang dimaksud dengan jahiliah ternyata menyangkut kondisi bangsa Arab pada saat itu, yang tidak memiliki aturan-aturan yang mengatur kehidupan mereka. sehingga kehidupan jahiliah sering dikaitkan dengan zaman kebodohan, tidak manusiawi dan kejam. 

B.     Rumusan Masalah
1.) Bagaiman keadaan dan sistem kepercayaan bangsa Arab pra Islam ?
2.) Bagaiman kondisi Geografis Tanah Arab ?
3.)Bagaimana Stuktur pemerintahan dan keadaan masyarakat Arab pra Islam?
4.) Bagaimana keadaan Sosial budaya Bangsa Arab Pra Islam?


BAB II
PEMBAHASAN

A.Keadaan dan sistem kepercayaan bangsa Arab pra Islam
            Kehidupan bangsa Arab sebelum diutusnya Muhammad SAW sebagai
Nabi dan Rosul terkenal dengan zaman Jahiliyah artinya zaman kebodohan
atau   kegelapan.   Pada   zaman   Jahiliyah   itu   yang   berkuasa   adalah   para
pemimpin suku. Keadaan mereka yang bersuku-suku sangat fanatik terhadap
sukunya menyebabkan mereka berselisih paham dan bahkan sering terjadi
permusuhan dan peperangan, karena alasan membela suku. Agama yang
mereka anut pada masa pra-Islam adalah menyembah berhala/paganisme dan juga berbagai kepercayaan lain.
Macam-macam agama atau kepercayaan pendudukan Arab Utara itu, setengahnya ada yang berpegang teguh kepada agama ajaran nabi Ibrahim, setengahnya ada yang menyembah berhala menyembah matahari, menyembah bulan, binatang, da ada pula orang zindiq tak suka dikaitkan oleh agama, ada pula yang menyembah malaikat, jin, api, dan terdapat agama keturunan kitab yakni Yahudidan Nasroni.
Yang menyakini agama nabi Ibrahim ada dua bagian, yang pertama tetap berpegang teguh kepada agama ajaran nabi Ibrahim tanpa adanya dirubah-rubah.. tetapi setengahnya pula ditambahnya dengan beberapa tambahan, dinamainya juga agama nabi Ibrahim. Ada yang lain mengakui beragama nabi Ibrahim dan dipercayai pula pengajaran yang di berikan oleh nabi-nabi sebelum nabi Ibrahim sebagaimana Musa dan Isa.
Yang menyembah berhala mengakui juga bahwasanya bukanlah berhala itu yang menjadeikan alam, tetap yang tuhan yang maha esa sendirian juga. Kata mereka, makanya mereka menyembah kepada tuhan dengan perantara berhala, ialah lantaran tidaklah layak bahwa orang yang sebagai mereka datang saja dengan langsung menghadap tuhan dengan tidak memakai orang perantara. Maka berhala-berhala itu adalah sebagai perantara, sama-sama di jadikan kiblat, sedang di sembah allah ta’ala juga. Berhala-berhala yang mansyur ialah Lata, ‘Uzza dan Manata menurut keterangan ahli tarikh Yaqut Lata ialah berhala orang saqifdi thoif, ‘Uzza berhala orang Ghathfaan. Kata berhala-berhala itu mempunyai syafa’at sendiri, semua sebagai anak perempuan tuhan yang berkuasa mendatangkan syafa’at.
 Setengah lagi berkeyakinan bahwa matahari dan itu sebagi malaikat. Adapun bulan, bintang-bintang semua meminta cahaya dari matahari tersebut. Buruk dan baiknya nasib alam ini tergantung kepada belas kasihan matahari, itulah sebabnya dia patut disembah, berhala yang ditangannya terpegang sebuah permata yang sangat mahal.
Ada juga yang menyembah malaikat, mengatakn bahwa malaikat itu anak perempuan Tuhan. Beberapa orang Quraisy ada yang Zindiq, ada yang menyembah jin hantu, ada pula yang menyembah api. Agama Yahudi masuk kedalam Hejaz, setelah mereka itu diusir-usir oleh bangsa Siriani dan Romawi dari negeri mereka. Agama itu diterima oleh anak cucu Nabi Ismail dengan segala senang hati, sehingga banyak banyak yang memeluk agama Yahudi, sebab agama yang membesarkan tuhan yang menolong Nabi Ibrahim, yang di percayai itu nenek moyang mereka.
Agama Nasroni masuk dari negri Rum, bibawa oleh anggota pemerintahan kerajaan Gasaan yang melewat kesana karena berniaga. Agama nasroni pada masa itu terpecah pada beberapa gereja. Tegasnya kepada beberapa firkah. Di tanah Arab terpengaruh kepada dua firkah, yaitu Nasturiah dan Ya’aqibah. Nasturiah berkembang di HIrah dan Ya’aqibah berkembang di Syam. Agama nasroni itu sebagai agama Yahudi juga, telah banyak bercampurmgaul dengan filsafat Yunani. Dia adalah salah satu agama dari yang lahir di Timur, tetapi tersirat di Barat. Sebelum agama datang kesana, orang disana telah mempunyai peradaban sendiri Iskandariah ketika itu menjadi tempat bergabungan dan pertemuan.tidaklah heran jika Kristen telah bersifat barat, walaupun asalnya dari timur, seebab sebelum masuk ke Yunanibelumlah mereka mencapai kemajuan, sedangkan majunya di tanah Arab itu pun sudah mendatangani Yunani dan Roma juga.
B. Keadaan Geografis Tanah Arab
                Jazirah Arab merupakan kediaman mayoritas Bangsa Arab .Jazirah Arab atau Pulau Arab (makna majaz) adalah satu semenanjung yang terletak di sebelah barat daya Asia.. Arabia merupakan semenajung terluas di dunia berupa padang pasir yang sangat ekstrim,dihuni oleh 2 kelompok masyarakat,yakni penduduk kota dan yang kedua,penduduk padang pasir yang selalu berpindah  pindah (nomaden).Kelompok kedua jumlahnya jauh lebih besar dari kelompok pertama sebagai representasinya Arab secara umum yang sangat terbelakang waktu itu. Sebagian ahli sejarah menamai tanah Arab itu  “Shibhul Jazirah” yang berarti semenanjung [1].Wilayah inilah yang kemudian disebut dengan jazirah Arab atau Semenajung Arabia. Semenanjung ini disebut dengan jazirah karena berbentuk pulau,  tiga sisinya bebrbatasan dengan Teluk Oman dan Teluk Persi (Teluk Arab),di sebelah selatan berbatasan dengan Laut India, di sebelah Barat berbatasan dengan Laut Merah.Hanya di sebelah Utara ,jazirah ini berbatasan dengan daratan atau padang pasir Irak dan Syria.Kendatipun hanya tediri dari tiga jurusan dan dibatasi laut.Dua bagian jazirah Arab adalah bagian tengah dan bagian tepi.Hadramaut dan Yaman merupakan wilayah tersubur di Arabia Selatan.Suhu udara sangat panas dan kering kecuali sebagian pesisir dan lembah.Wilayah Arab yang kerao kali dikucuri hujan ialah wilayah Arabia bagian selatan.
            Secara geografis ,Jazirah Arab merupakan padang pasir luas,yaitu hampir lima per enam daerahnya terdiri dari padang pasir ,dan bergunung batu. Jazirah terbagi menjadi dua bagian besar yakni bagian tengah dan bagian pesisir.[2]Tidak ada sungai mengalir tetap,kecuali lembah lembah berair di musim hujan. Penduduknya disebut kaum/suku baduwi. Suku suku Baduwi di gurun Sahara mempunyai gaya hidup pedesaan dan nomadic,berpindah dari suatu daerah ke daerah lain guna mencari air dan padang rumput untuk binatang gembalaan mereka,kambing dan unta.Adapun daerah pesisir bila dibandingkan bila dibandingkan dengan Sahara sangat kecil,bagaikan selembar pita kecil yang mengelilingi jazirah. Kurma adalah komoditiprimadonayang snaagt dekat dengan kehidupan masyarakat.Yaman menghasilkan gandum dan kopi.

C.Stuktur pemerintahan dan keadaan masyarakat
Karena Jazirah Arabia tempat lahirnya agama islam dan kemudian menjadi pusat pula dari kebudayaan islam, maka perlulah kita ketahui pengelompokan bangsa Arab.
Ahli sejarah membagi penduduk Jazirah Arabia menjadi 3 golingan :
1.    Arab Baidah ( Arab yang telah musnah ), yaitu orang-orang Arab yang telah lenyap jejaknya, dan tidak diketahui lagi kecuali karena tersebut dalam kitab-kitab suci, seperti kaum ad dan samud.Kelompok ini dalah Arab asli keturnan Iram bin Syam bin Nuh,terdiri dari 9 bangsa : ‘Ad, Tsamud,Amim,Amil,Thasam,Jadis,Imliq, Jurhum Ula dan Wabaar.Bangsa mereka tergolong makmur dan memiliki peninggalan sejarah yang tidak sedikit.Dari Babilon mereka eksodus ke Jazirah Arab dan mendirikan beberapa kerajaan dan benteng sampai mereka dikalahkanoleh Bangsa Arab keturunan Ya’rib Ibnu Qahthan. Hanya kaum Ad dan kaum Tsamud yang disebutkan dalam Al Quran.[3]

2.    Arab Baqiyah ( Arab Aribah ), mereka itu kelompok Quhtan,putra Aabir atau Aibar (alias Nabi Hud)., dan tanah air mereka yaitu Yaman/Hijaz.Mereka sebenarnya berasal dari suku Saba’,Abdu Syamsin bin Syasjub bin Ya’rib bin Qahthan. Diantara kabilah-kabilah mereka yang terkenal, yaitu Jurham, Ya’rab, dan dari Ya’rab ini keluarlah suku-suku Kahlan dan Himyar.

3.    Arab Musta’ribah, mereka adalah kebanyakan dari penduduk Arabia, dari dusun sampai ke kota, yaitu mereka yang mendiami bagian tengah Jazirah Arabia dan negara Hijaz sampai ke lembah Syam. Sebab dinamakan Arab Musta’rabah, karena waktu Jurham dari suku Quhtaniyah mendiami Mekkah, dan mereka tinggal bersama Nabi Ibrahim serta ibunya, dimana kemudian Ibrahim dan putera-puteranya mempelajari bahasa Arab. Dari merekalah kemudian menjelma bermacam kaum Quraisy, yang tumbuh dari induk suku Adnan.Ismail yang berasal dari Ibrahim,bukan Bangsa Arab ,tapi Kn/an yang eksodus ke Mekkah.[4]
            Sementara secara eksternal  keadaan pemerintahan/politik semenanjung Arabia ialah dikelilingi kekuasaan dua imperium besar yaitu imperium Persia di sebelah timur dan Imperium Romawi Timur di sebelah barat ( dengan ibu kota  bizantine lalu berubah nama menjadi konstantinopel).Ketika berkuasa ,dua kerajaan tersebut jauh lebih dinamis dalam memainkan peran ideologi dan memetakan peradaban sekitar wilayah Laut Tengah,termasuk Jazirah Arab yang terisolasi dari peradaban dunia pada abad ini yang oleh keduanya telah dijadikan wilayah perebutan juga.
                Romawi Timur memiliki wilayah kekuasaan yang luas diantaranya,Syria,Palestina,Mesir,Turki,Afrika,Asia kecil dan sebagian Eropa.Romawi Timur ini mengalami puncak kejayaanya setelah masa Konstantin Agung (280-337 M), ketika dipegang oleh Yustinus (483-565 M).Pada masa ini wilayah terus diperluas dimana pertanian dan perdagangan mulai maju pesat.Salah satu prestasi menonjol pada masa ini adalah penyusunan kitab Hukum Romawi dan pendirian sebuah universitas,serta renovasi gereja St.Sophia.Akan tetapi  karena keinginanya untuk melakukan perluasan wilayah membuat Romawi Timur harus berhadapan denganImperium Persia yang menimbulkan adanya peperanagn demi peperangan yang akhirnya membuat Romawi Timur melemah pemerintahanya.Pada 610-641 M Reraclius dianggap sebagai penggerak zaman peralihan Bizantine.Pada masa ini pemerintahan  mulai kacau,perbudakan tumbuh subur,dan peperangan demi peperangan dengan Imperium Persia tidak dapat dihindarkan.
                Posisi Semenajung Arabia dalam kaitanya dengan dengan konflik dan persaingan antara Imperium Romawi dan Persia tersebut adalah netral saja. Secara umum semenajung arabia bisa dikatakan terbebas dari pengaruh konflik keduanya,kecuali daerah pinggiran seperti Yaman dan daerah daerah sekitar teluk persia.Ketika menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW,daerah Yaman ini merupakan salah stau wilayah kekuasaan Ethiopia yang termasuk ke dalam wilayah Romawi.Sedangkan wilayah semenanjung Arabia di Teluk Persia termasuk ke dalam kekuasaan Imperium Persia.Dengan demikian daerah Hijaz terbebas dari pengaruh politik,agam dan budaya dari luar.
                   Sementara itu keadaan politik internal bangsa Arab pra Islam,tidak ada kepemimpinan sentral dan tidak ada persatuan,melainkan menganut sistem kesukuan atau kabilah.Setiap kabilah berusaha mempertahankan diri dari serangan suku/kabilah yang lain. Sehingga hal tersebut menimbulkan fanatisme kesukuan dan melahirkan sistem politik siapa yang kuat dialah yang menang. Tata sosial mereka tertutup dan faktor keturunan lebih utama daripada faktor kemampuan.Hubungan nasab merupakan faktor utama ikatan keluarga dan kekerabatan. Dalam masyarakat Arab pra Islam,hierarki sosial sangatlah kuat.Sementara itu kedudukan perempuan sanngat sub ordinat dan berada dalam posisi inperior.
D. Keadaan Sosial budaya Bangsa Arab Pra Islam
                Bangsa Arab dikenal sebagai bangsa yang memiliki beberapa keunggulan,salah satunya dalam bidang bahasa.Bahasa  Arab  merupakan salah satu bahsa dari rumpun Semit yang paling sempurna dan mampu bertahan dari sleksi alam hingga Islam datang.Seorang orientalis bernama Philip K Hilti dalam bukunya A History of the Arabs menilai bahwa keberhasilan penyebara agama Islam salah satunya diantaranya  karena didukung oleh keluasan bahasa arab,khususnya Al Quran.Selain itu berkat kelebihan bahasa,bangsa Arab juga pandai di bidang satra,khusunya mebuat syair syair.Dalm tradisi bangsa Arab ,syair merupakan saran untuk mengungkapkan pikiran,pengetahuan dan pengalaman hidupnya.Selain disampaikan melaui syair,pengetahuan dan pengalaman hidup mereka juga dismpaikna dalam bentuk prosa (natsr), perumpamaan (amtsal), pidato (khitobah),geneologi  (ansab) dan alinya namun tidak sekuat bentuk syair. Berbagai syair bahasa Arab telah dijumpai di daerah Arab Selatan,semenjak abad ke 3 dan 4 M.Pada zaman itu di Ukaz setiap tahun diadakan pasar tahunan dimana orang mengadakan sayembara mengarang syair.Syair yang terpilih dan dipandang baik akan dituliskan  dengan air mas dan digantungkan di Kakbah,disebut muallaqat.[5]Pengarangnya ternama dan dihormati orang.
            Kebudayaan non materiil bangsa Arab lebih banyak disebutkan.Seperti syair syair jahili,cerita prosa,khotbah,amsal,ansab (ilmu keturunan),tenun dan ramalan ,perbintangan,dan sebagainya. Modal utama mereka adalah bahasa yang mereka gunakan utuk berkomunikasi.Mereka tidak memiliki kesulitan komunikasi karena dalam pergaulan bangsa Arab Mustarabah itu memiliki banyak kesamaan filologi dan semantik dengan bahasa bahasa lain dari rumpun Samiyah.[6]

BAB III

PENUTUP


A.    Kesimpulan
Arab merupakan komunitas besar yang tetap mempertahankan pengaruhnya, sementara institusi perkotan,keagamaan ,kerajaan tidak mEngalami perekembangan yang berarti.Jikalau dunia imperial merupakan masyarakat agrikultural,Bangsa Arab bertahan dengan status penggembala (pastoral).Jika dunia imperial merupakan wilayah perkotaan,bangsa Arab bertahan dengan negeri perkemahan dan oasis.Jika yang lain sudah menerima keyakina Monotheistic,mereka masih tetap mempertahanakn paham paganisme (menyembah berhala),dan ketiak negara negara di sekitarnya secara politik telah terorganisasi dengan baik,mereka enggan bersatu.Konflik dan peperangan anatar kabilah di Jazirah Arab terus terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Lubis,Armany.Sejarah Peradaban Islam.(JakartaSelatan:Pusat Studi Wanita UIN Jakarta,2005)

Zuahiri Misrawi,Mekkah Kota Suci,Kekuasaan dan Teladan Ibrahim (Jakarta :PT Kompas Media Nusantara,2009)

Prof. A. Hasjmy, Sejarah kebudayaan Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 1979)

Susmihara,Sejarah Peradaban Islam.(Jakarta Selatan:IISEP,2005).


[1] Lubis,Armany.Sejarah Peradaban Islam.(JakartaSelatan:Pusat Studi Wanita UIN Jakarta,2005).hal.14

[3] Zuahiri Misrawi,Mekkah Kota Suci,Kekuasaan dan Teladan Ibrahim (Jakarta :PT Kompas Media Nusantara,2009),hlm.93
[4] Prof. A. Hasjmy, Sejarah kebudayaan Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 1979), hlm.31-33.
[5] Susmihara,Sejarah Peradaban Islam.(Jakarta Selatan:IISEP,2005).hlm.90
[6] Susmihara,Sejarah Peradaban Islam.(Jakarta Selatan:IISEP,2005).hlm.89

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.